Minggu, 05 Desember 2010

I'm Not Your Maid

Oh die Frau.. rumah tanggaku ini masih berjalan beberapa bulan tapi aku kok merasa so uncomfort ya? Aku merasa diriku lebih seperti pembantunya dari pada sebagai istrinya. Dia sama sekali tak pernah membantuku, dia juga sering menyuruhku seenaknya, bahkan disaat aku sakit sekalipun. Contohnya kemarin ketika aku sakit aku diharuskan tetap melayaninya seperti biasa, mulai membuatkan minum, menyiapkan air untuk mandi, menyiapkan makanan, bahkan hanya untuk mengambil handuk saja dia tidak mau melakukannya sendiri.

Well, sepertinya kasus seperti itu sering kita jumpai lho... Masih banyak teman-teman die Frau yang lain yang memiliki kasus serupa. Sebenarnya die Frau juga heran, hidup dijaman apa sich kita sekarang, kok kasus semacam ini masih sering kita jumpai ?

Die Frau juga ingin menegaskan istri itu bukan hanya seseorang yang bisa disuruh-suruh seenaknya, tapi ia juga punya perasaan, ingin disayang, dimanja dan dilayani juga. Sebenarnya apa sich yang ada di otak Mars tentang istri itu? teman tidur? seseorang yang bisa disuruh-suruh? Pastilaaahhh......!! hampir 90 % mereka pasti berpendapat seperti itu. Hey, sudah gak jaman lagi istri dibawah suami, yang ada adalah kesetaraan peranan, cuman die Frau yang garis bawahi disini antara suami dan istri harus mengenal tanggung jawab masing-masing. You got it?

Hey Mars, bukalah pikiran kalian, Venus itu juga punya perasaan. Coba dech sekali-sekali kalian ganti yang melayaninya dan memanjakannya. Sekali-kali juga sewaktu Venus sakit coba kalian yang menggantikan kedudukannya, seperti memasak, mencuci pakaian, dan pekerjaan rumah tangga lainnya. Bukankah pekerjaan-pekerjaan itu tidak harus dikerjakan oleh Venus?! die Frau yakin semua Mars pasti dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan itu. Coba bayangkan, begitu indahnya sebuah kehidupan rumah tangga jika sepasang suami dan istri dapat saling mengerti dan menyanyangi.

Cum on Mars, jangan sok bossy, yang kau pimpin itu bukanlah sebuah perusahaan tapi sebuah rumah tangga, sebuah keluarga, dimana diperlukan cinta dan kasih sayang untuk merawatnya. And for Venus, you must know about your job and your duty as a wife. Rawat dan layani Mars dengan sepenuh hati, maka dirimu akan sungguh merasa bahagia

Oke sampai disini dulu ya...
Semoga dapat menjadi sebuah inspirasi dalam menjalin hubungan yang lebih baik lagi...

Kamis, 02 Desember 2010

Aku Bukan Hanya Sebagai Teman Tidurmu

Oh die Frau, hatiku sangat sedih sekali, Marsku berkata jika aku hanya pantas dijadikan sebagai teman tidur daripada sebagai teman berdiskusi. Kalimat yang sungguh kejam, betapa teganya dia lontarkan begitu saja kepadaku...

Berkali-kali dia ucapkan kalimat itu seolah-olah dia tidak tau betapa terlukanya aku. Aku tau mungkin aku yang salah, tapi tidakkah dia bisa mengerti aku sedikitpun? Memang kuakui tiap kali Marsku mengutarakan masalahnya aku terlalu mengkhawatirkannya sehingga aku lebih banyak diam dan murung. Aku tau jika aku salah, harusnya aku bisa memberinya sebuah solusi, harusnya aku bisa menjadi Venus yang tegar baginya...

Hmm... die Frau rasa kasus seperti tadi banyak terjadi diantara kita, die Frau sebagai bagian dari kaum Venus juga pernah mengalami hal seperti itu. Adakalanya wanita itu jika diberi sebuah permasalahan yang berat hanya terlihat diam dan murung. It's normal honey... Tidak semua wanita di dunia ini adalah wanita yang tegar.

Wahai Mars, ada baiknya jika ingin berdiskusi dengan Venus kalian tau waktu yang tepat, jangan sekali-kali melemparkan suatu masalah pada Venus disaat dia sedang tidak mood. Mars, apabila Venusmu murung atau diam bukan berarti dia tidak mau memberikanmu sebuah solusi, akan tetapi bisa jadi bahwa dia sedang memikirkan solusinya.

Jika kamu benar-benar mencintainya maka kamu harus mau menerima segala kekurangannya. Jangan asal memvonis bahwa Venusmu bukanlah teman yang cocok untuk berunding. Tuhan menganugerahi kita setiap manusia dengan akal dan pikiran, so die Frau yakin bahwa Venusmu pasti mampu membantumu untuk mencari solusi atas segala permasalahan yang kamu hadapi, cuman dalam kapasitas yang berbeda. Yang penting apabila ingin berdiskusi cari waktu yang tepat yaa... O iya satu lagi jangan pernah berbicara kasar terhadap pasanganmu..

Oke.. sekian dulu ya.. die Frau agak capek ngetik nich..
Be wise .....